SANG PEMUJA TUHAN DILANDA KECEWA NAMUN MALU AKHIRNYA
Adalah sang pemuja Tuhan pengamen langit menggerutu dan menggugat Tuhan. Suatu malam datanglah hujan, yang namanya mentok suka air dan segera berkeceh ria namun payahnya curah hujan cukup deras sekaligus gelap membuat keempat ekor mentok piarannya si pemuja Tuhan yang belum genap bulunya kedinginan sekaligus kebingungan sehingga pada akhirnya terjerembab di sebuah peceren yang berisikan para pembesar lele dumbo bin jumbo yg cukup buas. Malam itu si pemuja berusaha mengamankan mentoknya namun hanya mendapati seekor itupun telah tewas, sedangkan ketiga kawannya tak jua ketemu. Semalaman ia berdoa agar Tuhan berkenan menolong dan menyelamatkan mentok mentok tersebut. Si pemuja ini memang profesinya adalah mengamen memuja Tuhan, menyanjung Tuhan sepanjang hari. Salah satu pujiannya adalah Engkau sang juru selamat. Namun hingga pagi hari tak jua ditemukan. Ia pun mengira semuanya telah habis diserbu para jumbo. Pilu hati sang pemuja Tuhan bukan karena kehilangan mentoknya akan tetapi kecewa kepada Tuhan : Wahai Tuhan kuhabiskan hari hariku untuk memujiMU menyanjungMu mengelukanMu bukan hanya lipsing belaka namun ku benar benar percaya padaMU percaya engkaulah sang juru selamat engKAU maha Menolong tapi mengapakah engKau tak mendengarkan seruanku mengapakah engKau tak menyelamatkan mentok"ku....?
Beberapa saat kemudian seorang keluarganya meneriakinya. Euy lihat ini mentok mentoknya ketemu rupanya terjerambab dibawah kolong beton dan tak bisa naik ke atas karena bulunya belum genap. Namun keadaannya sudah kaku jeku sudah tak bisa bergerak sama sekali akan tetapi masihlah bernafas mereka berdua segera memanggangnya di atas kompor setelah sekian lama pada akhirnya mulai membaik bisa bergerak dan berjalan terseok seok.
Sang pemuja Tuhanpun menyesal dan tertunduk malu, maafkan aku Tuhan yang telah berburuk sangka kepadaMu dan juga menuduhMu yang bukan bukan...ternyata engkau menyelamatkan mentok mentokku.
Petikan kisah : sebaiknya kita senantiasa berusaha husnudzon kepada Tuhan semesta alam
Hastag : #kisahhikmah #ceritahikmah
Komentar
Posting Komentar